Bismillahirrahmaanirrahiim...
Usrah yang lepas, Kak Nida mengisi dada kami dengan sepotong hadith yang sangat bermakna. Semoga bermanfaat untuk semua. Amiin..
*******
Bin Mubarak berkata bahawa Khalid bin Ma'dan berkata kepada sahabat Mu'adz bin Jabal RA, "bacakanlah satu hadith yang kau dengar dari Rasulullah SAW, yang kau menghafalnya dan mengingatnya setiap hari kau lantaran keras, halus, dan dalamnya makna hadith tersebut. Hadits manakah yang paling penting menurut pendapatmu? "
Muaz menjawab, "Baiklah, akan kuceritakan." Sesaat Kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur, "hmm, sungguh hati ini kangennya kepada Rasulullah SAW, ingin rasanya akan bersua dengan beliau .."
=Adat berusrah=
Beliau melanjutkan, "Suatu saat aku menghadap Rasulullah SAW. Baginda menunggangi seekor unta dibelakangnya dan menyuruhku naik, maka berangkatlah kami dengan unta tersebut. Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit, dan berdoa," Puji syukur kehadirat Allah, Yang Maha Berkehendak-Nya kepada makhluk mengikut kehendak-Nya. "
Kemudian baginda SAW berkata, "sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan, bermanfaat kepada bagi kamu, tapi kalau engkau Sepelekan, engkau tidak akan mempunyai hujjah kelak di hadapan Allah SWT.
=AMAL YANG tertolak=
"Hai, Mu'adz! Allah Menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia Menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya.
Maka, Malaikat hafazhah (malaikat yang menjaga dan mencatat amal seseorang) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari. Beliau, yang menganggap amal orang tersebut banyak, memuji amal-amal orang itu. Tapi, sampai di pintu langit pertama, malaikat berkata Penjaga pintu langit kepada malaikat itu hafazhah, "Tamparkanlah amal ini ke wajah Pemiliknya, aku ini penjaga tukang pengumpat, aku diperintahkan masuk anda tidak menerima tukang mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk Mencapai langit berikutnya. "
Keesokan harinya, malaikat hafazhah ada lagi yang naik ke langit dengan membawa amal Shalih seorang lain yang cahayanya berkilauan. Beliau juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun malaikat di langit kedua berkata, "Berhentilah, dan tamparkan amal ini ke wajah Pemiliknya, sebab dengan perbuatannya itu dia mengharap keduniaan. Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini, jangan sampai lewat hingga hari berikutnya." Maka turun malaikat pun melaknati orang tersebut sampai sore hari.
Kemudian ada lagi malaikat yang hafazhah naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhah Dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun apabila sampai di langit ketiga berkata malaikat penjaga pintu langit yang ketiga, "Tamparkanlan amal ini ke wajah Pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk Mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain.
Kemudian ada lagi malaikat yang hafazhah naik ke langit keempat, membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, solat, naik haji, dan umrah. Tapi, Ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu langit keempat hafazhah mengatakan kepada malaikat, "Berhentilah, jangan Dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah Pemiliknya, aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub (membanggakan diri). Aku diperintahkan untuk tidak menerima tukang amal ujub masuk. Jangan sampai amal itu melewatiku untuk Mencapai langit yang berikutnya, sebab kalau ia Beramal selalu ujub.
Kemudian naik lagi malaikat ke langit hafazhah Kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin perempuan diiringi kepada suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah Umrah. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit Kelima, malaikat berkata Penjaga pintu langit Kelima, "Aku ini penjaga sifat hasad (dengki, iri hati). Pemilik amal ini, yang perbuatannya sedemikian bagus, suka hasad kepada orang lain atas Kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Sungguh ia benci kepada apa yang diredhai Allah SWT. Saya diperintahkan supaya tidak membiarkan amalan orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya .. "
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik dengan membawa amal lain berupa wuduk yang sempurna, shalat yang banyak, puasa, Haji, dan Umrah. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu ini mengatakan, "Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus ini, ke wajah tamparkanlah Pemiliknya. Salah sendiri dia tidak pernah mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, merasa ia senang. Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga boleh sampai pada pintu berikutnya. "
Kemudian ada lagi hafazhah malaikat naik ke langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah, puasa, solat, jihad, dan kewara'a. Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek. Cahayanya bagaikan malaikat. Namun apabila sampai di langit yang ketujuh, Penjaga langit ketujuh malaikat berkata, "Aku ini Penjaga sum'at (ingin terkenal / Riak). Sesungguhnya orang ini ingin dikenali dalam kumpulan, kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul, dan ingin mendapatkan pengaruh daripada para pemimpin .. Allah memerintahkanku agar perbuatannya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal yang tidak bersih kerana Allah, itulah yang Disebut Riak. Allah tak akan menerima amal orang-orang yang riak. "
Kemudian ada lagi hafazhah malaikat naik membawa amal seorang hamba: solat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, dzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai memasuki Menerobos jilbab-hijab dan sampailah kehadirat Allah.
Para malaikat itu berdiri dihadapan Allah. Bahawa semua menyaksikan amalan ini adalah amalan yang Soleh dan ikhlas kerana Allah SWT.
Namun Allah berfirman, "Kalian adalah hafazhah, pencatat amal-amal hamba-Ku. Sedangkan Akulah yang Mengintip hatinya. Amal ini tidak kerana-Ku. Yang dimaksudkan oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih Mengetahui daripada kamu apa yang dipilih olehnya dengan Amalan itu. Aku laknat dia, kerana menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhah). tapi Aku tak'kan tertipu olehnya.
Aku ini yang paling tahu akan hal-hal yang Ghaib. Akulah yang melihat isi hatinya, dan tidak akan samar kepada-Ku setiap apapun yang samar. tidak akan tersembunyi kepada-Ku setiap apapun yang tersembunyi. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yagn akan datang. Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahu-Ku Sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang yang kemudian. Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahsia. Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku. Dia boleh menipu makhluk-makhluk yang tidak tahu, Sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang Ghaib. Laknat-Ku tetap kepadanya.
Tujuh malaikat hafazhah yang ada pada saat itu dan 3.000 malaikat yang mengiringinya lain menimpali, "Wahai Tuhan kami, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepadanya." Maka, semua yang ada di langit pun berkata, "Tetapkanlah laknat Allah dan laknat mereka yang melaknat kepadanya."
=Tahanlah MULUTMU =
Kemudian Mu'adz pun menangis teresak-Isak dan berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku bisa selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu.?"
Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Mu'adz, ikutlah nabimu dalam hal Kepercayaan.!"
Muaz berkata lagi, "Wahai Tuan, engkau adalah Rasulullah. Sedangkan aku ini hanyalah si Mu'adz bin Jabal, bagaimana aku boleh selamat dan terlepas dari bahaya tersebut? "
Rasulullah SAW bersabda, "seandainya dalam amalmu ada kelengahan, hentikanlah mulutmu, jangan sampai menjelek-jelekkan orang lain, dan juga saudara-saudara sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelek-jelekan orang lain, ingatlah pada dirimu sendiri. Sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh dengan Aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekan orang lain. Jangan Mengangkat dirimu sendiri engan menekan orang lain.
Jangan Riak dengan amalmu agar diketahui orang lain. Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Anda jangan Berbisik-Bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak Berbisik.
Jangan takbur kepada orang lain, nanti akan terlepas bagimu kebaikan dunia dan akhirat. Jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang-orang takut akan keburukan akhlaqmu itu.
Jangan mengungkit-ungkit apabila berbuat kebaikan.
Jangan merobek-RoBek (peribadi) orang lain denga mulutmu, kelak engkau akan dirobek-RoBek oleh anjing-anjing neraka jahannam, Sebagaimana firman Allah, "Wannaasyithaati nasythaa." (Di Neraka itu ada anjing-anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya.)
Aku (Muaz) berkata: "Ya Rasulullah, siapa yang akan kuat menanggung penderitaan Semacam ini?"
Jawab Rasulullah SAW, Wahai Mu'adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi orang lain Sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu berlaku kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepada kamu.
Apabila seperti itu, engkau akan selamat, terhindah daripada penderitaan itu. "
Khalid bin Ma'dan (yang meriwayatkan hadith itu daripada Muaz RA) berkata, "Muaz sering membaca hadis ini Sebagaimana seringnya beliau membaca Al-Quran, hadith ini Sebagaimana Mempelajari ia Mempelajari Al-Quran dalam majelisnya. "
Sumber: Majalah Alkisah - alam Ghaib
P/S:Comel cara Rasulullah mendekati mad'unya, berjaulah bersama-sama disamping memuji kebesaran Ilahi sebelum menyampaikan kebenaran. RIndunya~~~