"Sejak kapan kamu jadi pemabuk Abu Nawas?"
"Saya tidak pernah mabuk. Khalifah jangan ngawur menuduh seenaknya!"
"Lalu apa yang kamu bawa itu?"
"Botol"
"Lalu apa isi botol itu?"
"Susu, Khalifah."
"Susu kok warnanya merah? Sunggug aneh, bukankah di mana-mana susu warnanya putih?"
"Harap maklum Khalifah. Susu ini mulanya berwarna putih. Tapi karena MALU pada Khalifah jadi berubah merah. Ia lebih pemalu dari gadis pingitan, Khalifah."
Mendengar jawapan Abu Nuwas itu Sang Khalifah tertawa terpingkal-pingkal. Kok bisa-bisanya susu memiliki sifat malu. Sungguh jawapan yang konyol, namun menyegarkan. Sang Khalifah lalu melanjutkan perjalanannya setelah tahu ternyata yang dibawa Abu Nuwas memang bukan arak, tapi minuman sejenis syirup dari kurma.'
P/S: Dipetik dari Ketika Cinta Bertaasbih I(ms 280-281), Habiburrahman El Shirazy. Credits to Kak Mai(Jazakillahukhairankhathir~~)
0 cakap2:
Post a Comment